Film - Film ( Hollywood ) Yang Kontroversial - Part 2
Ketika seorang produser ingin membuat film, tujuannya utamanya tentu
saja agar film tersebut laku dijual dan dapat memenuhi serta meluberi
pundi-pundi uangnya.
Namun entah karena penggarapan yang kurang bagus atau karena hal yang lain, tak sedikit yang justru jeblok di pasaran.
Namun demikian, ada sejumlah film yang penggarapan serta temanya menjadi kontroversi, namun tetap laku di pasaran, bahkan meraih penghargaan.
Inilah di antaranya yang dikutip dari berbagai sumber
1. I Spit On Your Grave - (1978)
Cinemagic Awalnya, film buatan Meir Zarchi ini diberi judul DAY OF THE WOMAN walaupun belakangan lebih dikenal sebagai I SPIT ON YOUR GRAVE. Konon 12 negara termasuk Inggris, Canada, Australia, Norwegia, Islandia, Jerman, China, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Film yang sempat dibuat ulang tahun 2010 lalu ini memang sarat adegan kekerasan.
Di awali dengan pemerkosaan, film ini mulai mengalir ke aksi balas dendam yang melibatkan banyak aksi kekerasan.
Majalah TIME bahkan menyebut film ini salah satu dari film yang paling banyak menyajikan kekerasan.
2. The Texas Chain Saw Massacre - 1974
Bryanston Pictures Harian The Times memasukkannya dalam daftar 50 film paling kontroversial sepanjang zaman.
Sebenarnya tak banyak adegan kekerasan yang ditampilkan oleh film ini namun Tobe Hooper, sang sutradara, cukup cerdik untuk memancing imajinasi penonton dengan adegan-adegan yang ia sajikan.
Alhasil, film ini hanya sempat ditayangkan dalam jangka waktu pendek sebelum akhirnya badan sensor film menetapkan film ini tak layak ditayangkan untuk umum.
Paling tidak ada 11 negara termasuk Australia, Chile, Finlandia, Jerman, Singapura, dan Inggris melarang beredarnya film ini.
Film ini sempat dibuat ulang tahun 2003 lalu namun pamornya masih kalah dari film yang beredar tahun 1974 ini.
3. The Evil Dead -1981
Delapan negara melarang beredarnya film ini. Mereka menganggap film karya Sam Raimi ini terlalu sadis untuk dipertontonkan secara legal.
Alhasil pamor EVIL DEAD naik pesat dan banyak diperjualbelikan di pasar gelap. Meski mungkin tak sesadis I SPIT ON YOUR GRAVE tapi paling tidak badan sensor Finlandia, Jerman, Islandia, Irlandia, dan beberapa negara lain sepakat menyebut film ini terlalu kontroversial untuk publik.
4. The Last House On The Left -1972
Iran, Malaysia, Inggris, dan empat negara lain memutuskan THE LAST HOUSE ON THE LEFT tak boleh masuk ke negeri mereka.
Tema yang diangkat film ini nyaris sama dengan yang digunakan Meir Zarchi dalam film I SPIT ON YOUR GRAVE.
Bedanya, kali ini yang melakukan balas dendam adalah orang tua si korban. Adegan pemerkosaan dan balas dendam yang mengakibatkan hilangnya nyawa jelas jadi alasan kenapa film ini dilarang beredar.
5. The Last Tango in Paris -1973
Seorang perempuan muda Paris (dimainkan oleh Maria Schneider) main serong dengan pebisnis Amerika paruh baya (diperankan dengan ciamik oleh Marlon Brando).
Hubungan mereka hanya berdasar atas desakan nafsu seksual. Keduanya menolak untuk mengetahui nama masing-masing.
Film itu jadi terkenal karena adegan-adegan seksual teramat vulgar menggunakan mentega, yang menghantui Schneider di kehidupan nyata. Kepada New York Post, ia mengaku pada tahun 2007, “Saya merasa dipermalukan dan, sejujurnya, agak merasakan adanya perkosaan.
Syukurlah cuma sekali take. Sejak itu, saya tak lagi memasak dengan mentega. Saya cuma memakai minyak zaitun.
The Last Tango in Paris tak boleh diputar di Italia (1972-1986), Singapura, Selandia Baru, Portugal (1973-1974) dan Korea Selatan.
Namun entah karena penggarapan yang kurang bagus atau karena hal yang lain, tak sedikit yang justru jeblok di pasaran.
Namun demikian, ada sejumlah film yang penggarapan serta temanya menjadi kontroversi, namun tetap laku di pasaran, bahkan meraih penghargaan.
Inilah di antaranya yang dikutip dari berbagai sumber
1. I Spit On Your Grave - (1978)
Cinemagic Awalnya, film buatan Meir Zarchi ini diberi judul DAY OF THE WOMAN walaupun belakangan lebih dikenal sebagai I SPIT ON YOUR GRAVE. Konon 12 negara termasuk Inggris, Canada, Australia, Norwegia, Islandia, Jerman, China, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Film yang sempat dibuat ulang tahun 2010 lalu ini memang sarat adegan kekerasan.
Di awali dengan pemerkosaan, film ini mulai mengalir ke aksi balas dendam yang melibatkan banyak aksi kekerasan.
Majalah TIME bahkan menyebut film ini salah satu dari film yang paling banyak menyajikan kekerasan.
2. The Texas Chain Saw Massacre - 1974
Bryanston Pictures Harian The Times memasukkannya dalam daftar 50 film paling kontroversial sepanjang zaman.
Sebenarnya tak banyak adegan kekerasan yang ditampilkan oleh film ini namun Tobe Hooper, sang sutradara, cukup cerdik untuk memancing imajinasi penonton dengan adegan-adegan yang ia sajikan.
Alhasil, film ini hanya sempat ditayangkan dalam jangka waktu pendek sebelum akhirnya badan sensor film menetapkan film ini tak layak ditayangkan untuk umum.
Paling tidak ada 11 negara termasuk Australia, Chile, Finlandia, Jerman, Singapura, dan Inggris melarang beredarnya film ini.
Film ini sempat dibuat ulang tahun 2003 lalu namun pamornya masih kalah dari film yang beredar tahun 1974 ini.
3. The Evil Dead -1981
Delapan negara melarang beredarnya film ini. Mereka menganggap film karya Sam Raimi ini terlalu sadis untuk dipertontonkan secara legal.
Alhasil pamor EVIL DEAD naik pesat dan banyak diperjualbelikan di pasar gelap. Meski mungkin tak sesadis I SPIT ON YOUR GRAVE tapi paling tidak badan sensor Finlandia, Jerman, Islandia, Irlandia, dan beberapa negara lain sepakat menyebut film ini terlalu kontroversial untuk publik.
4. The Last House On The Left -1972
Iran, Malaysia, Inggris, dan empat negara lain memutuskan THE LAST HOUSE ON THE LEFT tak boleh masuk ke negeri mereka.
Tema yang diangkat film ini nyaris sama dengan yang digunakan Meir Zarchi dalam film I SPIT ON YOUR GRAVE.
Bedanya, kali ini yang melakukan balas dendam adalah orang tua si korban. Adegan pemerkosaan dan balas dendam yang mengakibatkan hilangnya nyawa jelas jadi alasan kenapa film ini dilarang beredar.
5. The Last Tango in Paris -1973
Seorang perempuan muda Paris (dimainkan oleh Maria Schneider) main serong dengan pebisnis Amerika paruh baya (diperankan dengan ciamik oleh Marlon Brando).
Hubungan mereka hanya berdasar atas desakan nafsu seksual. Keduanya menolak untuk mengetahui nama masing-masing.
Film itu jadi terkenal karena adegan-adegan seksual teramat vulgar menggunakan mentega, yang menghantui Schneider di kehidupan nyata. Kepada New York Post, ia mengaku pada tahun 2007, “Saya merasa dipermalukan dan, sejujurnya, agak merasakan adanya perkosaan.
Syukurlah cuma sekali take. Sejak itu, saya tak lagi memasak dengan mentega. Saya cuma memakai minyak zaitun.
The Last Tango in Paris tak boleh diputar di Italia (1972-1986), Singapura, Selandia Baru, Portugal (1973-1974) dan Korea Selatan.
Leave a Comment